Sabtu, 22 Oktober 2011

MEMAHAMI GERAKAN FEMINISME

Feminisme bukan merupakan suatu pemikiran atau aliran tunggal, melainkan terdiri atas pelbagai ideology, paradigm serta teori yang dipakai oleh mereka masing-masing. Meski gerakan feminism datang dengan analisis dan dari ideology yang berbeda-beda, umunya mereka mempunyai kesamaan kepedulian, yakni memperjuangkan nasib kaum perempuan. Ada beberapa aliran feminism yang berkembang, antara lain:
1.      Feminism Liberal
Aliran ini berasumsi bahwa ketidak setaraan antara laki-laki dan perempuan berakar pada perbedaan rasionalitas di antara mereka. Kemampuan rasionalitas perempuan dikatakan lebih lemah disbanding kaum laki-laki, sehingga perempuan menjadi tersubordinasi, tertindas di berbagai lapangan kehidupan dan satuan kebudayaan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan akses dan pendidikan/ SDM perempuan dan laki-laki. Oleh sebab itu maka agenda aksi yang dilakukan adalah member pendidikan pada kaum perempuan. Aliran ini banyak diikuti dan diyakini di Indonesia.

2.      Feminism Radikal
Aliran ini berasumsi bahwa penindasan yang dilakukan oleh perempuan berakar dari adanya sistem budaya patriarki dimana laki-laki memiliki privelense ekonomi dan kekuasaan yang besar disbanding perempuan. Hal ini membuat perempuan termarginalisasi. Oleh sebab itu agenda aksi dari aliran ini adalah membongkar struktur sistem budaya  ptriarki tersebut. Dengan program-program melibatkan secara langsung peran perempuan dalam kehidupansosial dan politik. Diharapkan perempuan dapat ikut menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.

3.      Feminism Marxis
Aliran ini berasumsi bahwa penindasan yang dialami oleh kaum perempuan bersumber dan merupakan bagian eksploitasi kelas dalam cara produksi. Mereka berpendapat jatuhnya status perempuan bermula dari perubahan teknologi produksi yang pada akhirnya melahirkan perubahan organisasi kekayaan atau organisasi kepemilikan. Perubahan produksi yang mulanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri berubah menjadi diperuntukkan pertukaran (pasar). Karena laki-laki mengontrolalat produksi untuk pertukaran tersebut, maka mereka mendominasi hubungan sosial dan perempuan direduksi menjadi bagian dari kekayaan atau modal. Sehingga perempuan tersubordinat, seperti perempuan hanya menjadi tenaga kerja/ buruh murah. Di sini terdapat pertentangan kelas , laki-laki kelas p-emilik modal (kekayaan) dan perempuan kelas pekerja (buruh). Adapun agenda aksi yang dilakukan adalah perlawanan terhadap kelas pemilik modal tersebut. Seperti yang dipesankan oleh Karl Marxis tiada yang abadi dalam kehidupan, kecuali pertentangan tersebut.

4.      Feminism Sosialis
Aliran ini berasumsi bahwa penindasan perempuan tidak hanya terjadi pada tatanan pertentangan kelas, melainkan juga adanya sistem patriarki. Masyarakat telah lama terisolasi oleh budaya patriarki yang mengutamakan laki-laki. Masyarakat telah cukup lama terhegemoni oleh nilai-nilai bias gender tersebut. Hal yang seharusnya dilakukan dianggap sebagai kodrat perempuan, seperti mengasuh anak, melayani suami, menjadi pengurus rumah tangga, dan sebagainya. Oleh sebab itu agenda aksi yang dijalankan para penganut aliran ini adalah membantu kesadaran kelas dan meningkatkan kualitas dan kuantitas keterlibatan kaum perempuan dalam setiap pengambilan keputusan.

Hegemoni Maskulinitas dan Arah Gerakan Feminisme
            Feminism sebagai gerakan pada umumnya berangkat dari asumsi bahwa kaum perempuan pada dasarnya ditindas dan dieksploitasi, serta usaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Meskipun terjadi perbedaan  antara feminis mengenai apa, mengapa dan bagaimanha penindasan dan eksploitasi itu terjadi, namun mereka sepaham bahwa hakikat perjuangan feminis adalah demi kesamaan, martabat dan kebebasan mengontrol raga dan kehidupan baik di dalam kehidupan baik di dalam maupun di luar rumah. Feminism bukanlah perjuangan emansipasi perempuan di hadapan kaum laki-laki saja karena mereka juga sadar bahwa laki-laki (terutama kelas proletar) juga mengalami penderitaan yang diakibatkan oleh dominasi, eksploitasi serta represi dari sistem yang tidak adil. Gerakan feminism merupakan perjuangan dalam rangka mentransformasikan sistem dan struktur yang tidak adil, menuju sistem dan struktur yang adil bagi perempuan maupun laki-laki. Dngan kata lain, hakikat feminism adalah gerakan trasnformasi sosial dalam arti tidak melulu memperjuangkan soal perempuan belaka. Dengan demikian strategi perjuangan jangka panjang gerakan feminism tidak sekedar upaya pemenuhan kebutuhan praktis kondisi umum perempuan, atau hanya dalam rangka mengakhiri dominasi gender dan manifestasinya seperti: eksploitasi, marginalisasi, subordinasi, pelekatan stereotype, kekerasan dan penjinakan belaka, melainkanperjuangan transformasi sosial kea rah penciptaan struktur yang secara fundamental baru dan lebih baik.
Harding (1968) dan Siva (1989) menerangkan pengertian mengenai feminitas dan maskulinitas yang merupakan dua ideology yang berbeda dan kontradiktif. Feminitas adalah ideology yang berciri kedamaian, keselamatan, kasih dan kebersamaan. Sementara maskulinitas memiliki karakter persaingan, dominasi, eksploitasi dan penindasasn. Sebagai prinsip, feminitas tidak mesti dimiliki oleh kaum perempuan, juga maskulinitas tidak serta merta hanya dimiliki oleh laki-laki. Maskulinitas berhasil merealisasi diri dalam pelbagai aspek kehidupan, seperti developmentalism, militerisme, ilmu-ilmu positifme dan reduksionisme serta pelbagai ideology kekerasasn lainnya. Menurut Siva (1989) hasil dari merajalelanya prinsip maskulinitas adalah kekerasan terhadap kaum miskin dan perempuan, penghancuran alam dan lingkungan, penghancuran terhadap sistem pengetahuan lainnya yang nonrasionalisme. Dalam perjalannya maskulinitas berhasil mendominasi dan hegemonic.tulisan ini mencoba melihat gerakan feminism dalam rangka kerangka tersebut untuk mencari bentuk-bentuk perjuangan alternative di masa mendatang.

3 komentar:

DCAja mengatakan...

terimakasih salam sehat selalu! 😎👍

cKAja mengatakan...

Terimakasih postingannya
pinjam online

cKAja mengatakan...

saya senang membaca ini. Terimakasih

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost