Minggu, 18 Desember 2011

Petualang Mimpi

Mimpi bagiku adalah sesuatu yang menjadikan langkah-langkah hidupku semakin berarti....
Saat aq bermimpi dan menjadikan mimpi itu sebagai tujuan hidupku,, tanpa sadar langkah-langkah dalam hidupku sedang mengarah pada pencapaian mimpi tersebut...  dan selayaknya seorang Petualang yang hidupnya penuh tantangan, aq pun bermimpi sebagai seorang Petualang Mimpi yang berharap perjalanan mimpiku  akan dipenuhi tantangan yang akan memoles diri dan jiwaku sebagai seorang manusia... manusia yang tidak terjebak dalam kungkungan keduniawian ,, tapi sebagai sebenar-benarnya manusia yang menjadi raja akan diri dan jiwanya.
Sebenarnya memang tidak terlalu Istimewa dan Luar biasa jika seseorang berani untuk bermimpi, karena tidak ada yang dirugikan oleh aksi bermimpi itu,,, akan tetapi yang patut untuk mendapat apresiasi adalah orang yang berani bermimpi positif dan berani pula berproses dalam pencapaian mimpi tersebut...
Dan itulah yang aq lakukan saat ini, berani untuk bermimpi positif dan berani pula untuk mulai merealisasikannya.. Sempat juga aq tertawa kecil saat mebayangkan diriku yang dulu,,, diri yang terjebak dalam gelora muda yang masih ling-lung dalam menyusuri kehidupan, dan masih pula stagnan dalam menapaki kehidupan... akan tetapi setelah tersadar bahwa betapa pentingnya untuk mempunyai tujuan hidup dan suatu prestasi yang nantinya patut untuk diceritakan kepada generasi penerus,, akhirnya diri ini mulai merubah sedikit demi sedikit konsep hidup, dan berkreasi dalam dunia mimpi... dan mulai merajut mimpi yang akan menghiasi alam duniaku nantinya.
inilah sang Petualang Mimpi yang bermimpi kan berpetualang menyusuri lika-likunya Kehidupan...........

Kenapa Enggan Belajar Bahasa Arab?


 Betapa banyak kaum muslimin yang lebih ridha menyisihkan waktunya, menghabiskan uangnya untuk kursus, membeli buku nya, mengikuti tes-tes nya untuk bahasa inggris tetapi di saat yang sama tak ada waktu, tak punya uang, tak ada buku, tak ada tempat belajar yang dekat, sudah terlalu tua, untuk bahasa arab. Layakkah kita memperlakukan dunia kita begitu istimewa dan melupakan bagian akhirat kita?

Allah Subhanhu wa ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” [Yusuf: 2]
Dia juga berfirman, “Sesungguhnya Kami menjadikan al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).” [Zukruf: 3]
Al Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, maka untuk memahaminya tentu diperlukan kemampuan bahasa Arab. Dalam hal ini, mempelajari bahasa Arab adalah sesuatu yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi karena tidak mungkin kita bisa memahami al-Qur’an dengan baik tanpa pemahaman bahasa Arab yang baik pula. Itu sebabnya Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, “Pelajarilah bahasa Arabsesungguhnya ia bagian dari agama kalian.”(Iqitdha)
Umar radhiallahu ‘anhu juga mengingatkan para sahabatnya yang bergaul bersama orang asing untuk tidak melalaikan bahasa Arab. Ia menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari, “Adapun setelah itu, pelajarilah Sunnah dan pelajarilah bahasa Arab, I’rablah Al-Qur’an karena dia (Al-Qur’an) dari Arab.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah, dikutip dari majalah Al-Furqon)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Bahasa arab itu termasuk bagian dari agama, sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah itu wajib. Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa arab. Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempelajari bahasa arab), maka ia (mempelajari bahasa arab) menjadi wajib. Mempelajari bahasa arab, diantaranya ada yang fardhu ‘ain, dan adakalanya fardhu kifayah.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah I/527 dikutip dari majalah Al-Furqon)
Imam Syafi’I rahimahullah berkata, “Manusia tidaklah menjadi bodoh dan berselisih kecuali ketika meninggalkan bahasa Arab dan cenderung kepada bahasa Aristoteles (bahasa orang barat).” [Siyaru A’lamin Nubala, 10/74]
Ada riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah bersabda:
“Cintailah bahasa Arab karena tiga hal: Karena aku adalah orang arab, Al-Qur’an itu berbahasa Arab dan ucapan penduduk surge adalah bahasa Arab.” (HR. Hakim, Thabarani dan Baihaqi)
Kalau hadist ini bisa dijadikan sandaran, maka benar adanya bahwa bahasa yang akan digunakan di surge nanti adalah bahasa Arab. Namun banyak para Ahli Hadits yang menilai hadits ini dha’if bahkan sampai ke tingkat hadits Maudhu’ (palsu) karena ada perawi hadits ini yang dianggap lemah dan bahkan pembohong. Imam Dzahabi menyebutkan dalam ringkasan kitab al-Mustadrak : “saya kira hadits ini lemah”. Ibnu Al-Jauzi menyebutkan hadits ini dalam kitab al-Maudhu’at (kumpulan hadits-hadits palsu).
Namun demikian Bahasa Arab adalah bahasa termulia karena dia adalah Bahasa Al-Qur’anul Karim, bahasa yang digunakan untuk kitab termulia. Sebagai penutup, perhatikanlah perkataan Allah berikut:
“Sesungguhnya Kami mudahkan al-Qur’an dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.” [Ad-Dukhon: 58]

Kamis, 01 Desember 2011

Ibu

Ibu kau diciptakan bagaikan malaikat yang slalu menyertaiku, memeliharaku, dan mengasihiku.. teringat semasa kecilku dulu,dalam kesibukanmu kau tak pernah mengeluh saat anakmu yang nakal ini selalu minta perhatian lebih dari engkau, malahan dengan lembutnya kau membelai diriku dan mencium kening ini..
Betapa besar rasa cintamu terhadap anak-anakmu wahai ibu,,, bahkan aq pernah mendengar seorang ustad yang menyatakan bahwa jikalau anaknya sedang sakit, seorang ibu pasti akan berdoa agar memindahkan rasa sakit yang diderita anaknya untuk dipindahkan kepada dirinya saja sebagai perwujudan rasa sayangnya terhadap anaknya.. Dan wahai ibu, andai kau tahu, bahwa anakmu yang nakal ini juga akan berdoa kepada Tuhan, andaikata kau didera sakit, hati yang selalu kau belai ini kan tak tega untuk melihatnya dan akan memohon kepada Tuhan untuk memindahkan rasa sakit yang kau derita pada tubuh ini, sebagai wujud baktiku kepadamu Ibu..
Wahai ibu,, aq tak pernah lupa seumur hidupku betapa kau sangat menyayangiku, dikala aq terperosok dalam keterpurukan yang teramat sangat, kau selalu membelaiku. kau tahu bahwa anakmu ini dulu sering mendzolimimu ibu,,, kau beri kepercayaan kepadaku, tapi apa yang aq lakukan dulu, sungguh pasti kan sangat menyakitkan hatimu.. Allah pernah menegurku sebagai wujud cinta-NYA kepada hamba-NYA yang hina ini,, memang waktu itu aq sangat terpuruk, aq berada pada titik terendah dalam hidupku, aq mendapatkan sakit yang hampir merenggut kesadaraan ini, tapi apa yang kau berikan Ibu, saat jiwa ini tak berdaya,, kau datang untuk mengisinya dengan luapan kasih sayangmu,, kau belai diriku setiap hari, kau isi hari-hari dari keputus asaanku dengan kehangatanmu.. kau bangkitkan jiwa ini dalam doamu dikala sepertiga malam terakhir, saat kau meminta kepada Allah untuk kesembuhanku, kau lelehkan air mata berhargamu untuk anakmu yang nakal ini...
Sungguh ibu, diri ini bangga saat bertekuk lutut didepanmu, membasuh kakimu, dan menangis dalam dekapanmu, memohon ampunanmu...
Kala aq sudah bangkit dari keterpurukanku, saat aq mulai menaiki tangga kehidupanku, aku pernah dipuji atas prestasi yang aq lakukan, dan kau tahu ibu, hati ini bergemuruh hebat, seakan ingin menangis dan ingin engkau mengetahuinya pula ibu. bahwa anakmu ini bukan lagi anak nakal yang dulu sangat meresahkanmu,, tapi anak yang akan sanggup berguna bagi orang lain sesuai dengan yang kau harapkan... Ibu memang baktiku kepadamu belumlah seberapa, dan aq hanya bisa pasrah kepada Allah dan bersimpuh memohon kepada-NYA agar dirimu diberi kesehatan dan umur panjang, dan agar aq bisa membalas budimu wahai ibu... membelaimu, memberikan kasih sayangku kepadamu, dan melayanimu nanti saat engkau sudah tua wahai ibu.....

dari anakmu yang selalu kau beri luapan kasih sayang, kuterohkan tulisan ini dalam curahan jiwa, maaf ibu tulisan ini tak kan bisa menggambarkan betapa besarnya kasih dan sayangmu.......

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost