This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
Minggu, 18 Desember 2011
Petualang Mimpi
06.39
Arif Setiawan
3 comments
Mimpi bagiku adalah sesuatu yang menjadikan langkah-langkah hidupku semakin berarti....
Saat aq bermimpi dan menjadikan mimpi itu sebagai tujuan hidupku,, tanpa sadar langkah-langkah dalam hidupku sedang mengarah pada pencapaian mimpi tersebut... dan selayaknya seorang Petualang yang hidupnya penuh tantangan, aq pun bermimpi sebagai seorang Petualang Mimpi yang berharap perjalanan mimpiku akan dipenuhi tantangan yang akan memoles diri dan jiwaku sebagai seorang manusia... manusia yang tidak terjebak dalam kungkungan keduniawian ,, tapi sebagai sebenar-benarnya manusia yang menjadi raja akan diri dan jiwanya.
Sebenarnya memang tidak terlalu Istimewa dan Luar biasa jika seseorang berani untuk bermimpi, karena tidak ada yang dirugikan oleh aksi bermimpi itu,,, akan tetapi yang patut untuk mendapat apresiasi adalah orang yang berani bermimpi positif dan berani pula berproses dalam pencapaian mimpi tersebut...
Dan itulah yang aq lakukan saat ini, berani untuk bermimpi positif dan berani pula untuk mulai merealisasikannya.. Sempat juga aq tertawa kecil saat mebayangkan diriku yang dulu,,, diri yang terjebak dalam gelora muda yang masih ling-lung dalam menyusuri kehidupan, dan masih pula stagnan dalam menapaki kehidupan... akan tetapi setelah tersadar bahwa betapa pentingnya untuk mempunyai tujuan hidup dan suatu prestasi yang nantinya patut untuk diceritakan kepada generasi penerus,, akhirnya diri ini mulai merubah sedikit demi sedikit konsep hidup, dan berkreasi dalam dunia mimpi... dan mulai merajut mimpi yang akan menghiasi alam duniaku nantinya.
inilah sang Petualang Mimpi yang bermimpi kan berpetualang menyusuri lika-likunya Kehidupan........... Kenapa Enggan Belajar Bahasa Arab?
05.35
Arif Setiawan
2 comments
Betapa
banyak kaum muslimin yang lebih ridha menyisihkan waktunya, menghabiskan
uangnya untuk kursus, membeli buku nya, mengikuti tes-tes nya untuk bahasa
inggris tetapi di saat yang sama tak ada waktu, tak punya uang, tak ada buku,
tak ada tempat belajar yang dekat, sudah terlalu tua, untuk bahasa arab. Layakkah
kita memperlakukan dunia kita begitu istimewa dan melupakan bagian akhirat
kita?
Allah Subhanhu wa ta’ala
berfirman :
“Sesungguhnya
Kami menurunkan al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”
[Yusuf: 2]
Dia juga berfirman, “Sesungguhnya Kami menjadikan al-Qur’an dalam
bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).” [Zukruf: 3]
Al Qur’an diturunkan
dalam bahasa Arab, maka untuk memahaminya tentu diperlukan kemampuan bahasa Arab.
Dalam hal ini, mempelajari bahasa Arab adalah sesuatu yang sudah tidak bisa
ditawar-tawar lagi karena tidak mungkin kita bisa memahami al-Qur’an dengan
baik tanpa pemahaman bahasa Arab yang baik pula. Itu sebabnya Umar bin
Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, “Pelajarilah bahasa Arabsesungguhnya ia
bagian dari agama kalian.”(Iqitdha)
Umar radhiallahu ‘anhu juga mengingatkan para
sahabatnya yang bergaul bersama orang asing untuk tidak melalaikan bahasa Arab.
Ia menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari, “Adapun setelah itu, pelajarilah Sunnah dan pelajarilah bahasa Arab, I’rablah
Al-Qur’an karena dia (Al-Qur’an) dari Arab.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah, dikutip dari majalah Al-Furqon)
Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah rahimahullah berkata, “Bahasa arab itu termasuk bagian dari agama,
sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah
itu wajib. Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa
arab. Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempelajari bahasa
arab), maka ia (mempelajari bahasa arab) menjadi wajib. Mempelajari bahasa
arab, diantaranya ada yang fardhu ‘ain, dan adakalanya fardhu kifayah.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah I/527 dikutip
dari majalah Al-Furqon)
Imam Syafi’I rahimahullah berkata, “Manusia tidaklah menjadi bodoh dan berselisih
kecuali ketika meninggalkan bahasa Arab dan cenderung kepada bahasa Aristoteles
(bahasa orang barat).” [Siyaru A’lamin Nubala, 10/74]
Ada riwayat yang menyatakan
bahwa Rasulullah bersabda:
“Cintailah
bahasa Arab karena tiga hal: Karena aku adalah orang arab, Al-Qur’an itu
berbahasa Arab dan ucapan penduduk surge adalah bahasa Arab.”
(HR. Hakim, Thabarani dan Baihaqi)
Kalau hadist ini bisa
dijadikan sandaran, maka benar adanya bahwa bahasa yang akan digunakan di surge
nanti adalah bahasa Arab. Namun banyak para Ahli Hadits yang menilai hadits ini
dha’if bahkan sampai ke tingkat hadits Maudhu’ (palsu) karena ada perawi hadits
ini yang dianggap lemah dan bahkan pembohong. Imam Dzahabi menyebutkan dalam
ringkasan kitab al-Mustadrak : “saya kira
hadits ini lemah”. Ibnu Al-Jauzi menyebutkan hadits ini dalam kitab
al-Maudhu’at (kumpulan hadits-hadits palsu).
Namun demikian Bahasa
Arab adalah bahasa termulia karena dia adalah Bahasa Al-Qur’anul Karim, bahasa
yang digunakan untuk kitab termulia. Sebagai penutup, perhatikanlah perkataan
Allah berikut:
“Sesungguhnya
Kami mudahkan al-Qur’an dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.”
[Ad-Dukhon: 58]
Kamis, 01 Desember 2011
Ibu
06.13
Arif Setiawan
3 comments
Ibu kau diciptakan bagaikan malaikat yang slalu menyertaiku,
memeliharaku, dan mengasihiku.. teringat semasa kecilku dulu,dalam
kesibukanmu kau tak pernah mengeluh saat anakmu yang nakal ini selalu
minta perhatian lebih dari engkau, malahan dengan lembutnya kau membelai
diriku dan mencium kening ini..
Betapa besar rasa cintamu
terhadap anak-anakmu wahai ibu,,, bahkan aq pernah mendengar seorang
ustad yang menyatakan bahwa jikalau anaknya sedang sakit, seorang ibu
pasti akan berdoa agar memindahkan rasa sakit yang diderita anaknya
untuk dipindahkan kepada dirinya saja sebagai perwujudan rasa sayangnya
terhadap anaknya.. Dan wahai ibu, andai kau tahu, bahwa anakmu yang
nakal ini juga akan berdoa kepada Tuhan, andaikata kau didera sakit,
hati yang selalu kau belai ini kan tak tega untuk melihatnya dan akan
memohon kepada Tuhan untuk memindahkan rasa sakit yang kau derita pada
tubuh ini, sebagai wujud baktiku kepadamu Ibu..
Wahai ibu,, aq tak
pernah lupa seumur hidupku betapa kau sangat menyayangiku, dikala aq
terperosok dalam keterpurukan yang teramat sangat, kau selalu
membelaiku. kau tahu bahwa anakmu ini dulu sering mendzolimimu ibu,,,
kau beri kepercayaan kepadaku, tapi apa yang aq lakukan dulu, sungguh
pasti kan sangat menyakitkan hatimu.. Allah pernah menegurku sebagai
wujud cinta-NYA kepada hamba-NYA yang hina ini,, memang waktu itu aq
sangat terpuruk, aq berada pada titik terendah dalam hidupku, aq
mendapatkan sakit yang hampir merenggut kesadaraan ini, tapi apa yang
kau berikan Ibu, saat jiwa ini tak berdaya,, kau datang untuk mengisinya
dengan luapan kasih sayangmu,, kau belai diriku setiap hari, kau isi
hari-hari dari keputus asaanku dengan kehangatanmu.. kau bangkitkan jiwa
ini dalam doamu dikala sepertiga malam terakhir, saat kau meminta
kepada Allah untuk kesembuhanku, kau lelehkan air mata berhargamu untuk
anakmu yang nakal ini...
Sungguh ibu, diri ini bangga saat bertekuk lutut didepanmu, membasuh kakimu, dan menangis dalam dekapanmu, memohon ampunanmu...
Kala
aq sudah bangkit dari keterpurukanku, saat aq mulai menaiki tangga
kehidupanku, aku pernah dipuji atas prestasi yang aq lakukan, dan kau
tahu ibu, hati ini bergemuruh hebat, seakan ingin menangis dan ingin
engkau mengetahuinya pula ibu. bahwa anakmu ini bukan lagi anak nakal
yang dulu sangat meresahkanmu,, tapi anak yang akan sanggup berguna bagi
orang lain sesuai dengan yang kau harapkan... Ibu memang baktiku
kepadamu belumlah seberapa, dan aq hanya bisa pasrah kepada Allah dan
bersimpuh memohon kepada-NYA agar dirimu diberi kesehatan dan umur
panjang, dan agar aq bisa membalas budimu wahai ibu... membelaimu,
memberikan kasih sayangku kepadamu, dan melayanimu nanti saat engkau
sudah tua wahai ibu.....
dari anakmu yang selalu kau
beri luapan kasih sayang, kuterohkan tulisan ini dalam curahan jiwa,
maaf ibu tulisan ini tak kan bisa menggambarkan betapa besarnya kasih
dan sayangmu.......
Minggu, 23 Oktober 2011
"Bunga"
09.42
Arif Setiawan
5 comments
"Bila Anggrek, melati, mawar, desember, tulip, sedap malam, azalea, kalalei, mekar secara bersamaan mana yang lebih cantik? Masing-masing memiliki kecantikan dan keindahaanya sendiri-sendiri. Bila mesti memilih tentu hati dan selera yang akan bicara. Maka bertanyalah kepada hatimu sebelum memilih. Dan bila sudah menentukan, simpan dalam ceruk hatimu, ketika kamu temukan seribu bunga yang lain layu, bungamu senantiasa mekar. Bila seribu bunga yang lain harum, bungamu tetaplah yang paling wangi. Jika semua bunga mekar, tak ada yang menandingi kecantikan bungamu"
(dikutip dari Novel 'Lafazh-Lafazh Cinta', karya Hadi S, Khuli, hal 350)
Begitulah sebuah kutipan yang saya ambil dari sebuah novel yang saat itu sedang saya baca. Begitu indah nian sang pengarang menggoreskan karyanya mengenai bunga idaman. hal ini membuat saya termenung dan berpikir, bunga seperti apa yang sebenarnya saya idamkan.......Memori dan Imajinasi ini bersatu menjadi satu meliuk-liuk dalam lika-liku hidup yang dahulu saya lalui, terkenang sebuah bunga yang mempunyai kesan mendalam dalam kehidupan ini......
Akhirnya kutemukan bunga idaman itu, bunga itu adalah bunga Anggrek, dengan kelopak bunganya yang berwarna ungu dan mahkota bunganya yang berwarna putih keungu-unguan. Batang bunga dan daunnya yang berwarna hijau tua menambah kesan kecantikannya yang menurutku tak tertandingi oleh seribu bunga yang lain.
Saat membayangkan bunga idaman tersebut, terbersit dalam hati untuk memiliki dan memeliharanya sebagai teman penyejuk jiwa. yaah, InsyaAllah saya akan mencoba membelinya dan merawat bunga tersebut, karena dibalik pesona keindahan bunga tersebut, tersimpan memori kenangan saya sewaktu masih kecil dulu, meskipun kenangan yang tidak istimewa, tapi justru kenangan itu yang memotivasi saya untuk memiliki bunga idaman itu...
Kenangan indah saya sewaktu kecil dulu, dimana saya tertawa riang pada waktu itu, tak mengenal rasa takut, rasa sedih, dendam, maupun iri hati. memori yang tertidur, yang pada akhirnya tergugah bangun bersama kecantikan pesona bunga anggrek dengan kelopak bunganya yang berwarna ungu..
Sabtu, 22 Oktober 2011
MEMAHAMI GERAKAN FEMINISME
17.29
Arif Setiawan
3 comments
Feminisme bukan merupakan suatu pemikiran atau aliran tunggal, melainkan terdiri atas pelbagai ideology, paradigm serta teori yang dipakai oleh mereka masing-masing. Meski gerakan feminism datang dengan analisis dan dari ideology yang berbeda-beda, umunya mereka mempunyai kesamaan kepedulian, yakni memperjuangkan nasib kaum perempuan. Ada beberapa aliran feminism yang berkembang, antara lain:
1. Feminism Liberal
Aliran ini berasumsi bahwa ketidak setaraan antara laki-laki dan perempuan berakar pada perbedaan rasionalitas di antara mereka. Kemampuan rasionalitas perempuan dikatakan lebih lemah disbanding kaum laki-laki, sehingga perempuan menjadi tersubordinasi, tertindas di berbagai lapangan kehidupan dan satuan kebudayaan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan akses dan pendidikan/ SDM perempuan dan laki-laki. Oleh sebab itu maka agenda aksi yang dilakukan adalah member pendidikan pada kaum perempuan. Aliran ini banyak diikuti dan diyakini di Indonesia.
2. Feminism Radikal
Aliran ini berasumsi bahwa penindasan yang dilakukan oleh perempuan berakar dari adanya sistem budaya patriarki dimana laki-laki memiliki privelense ekonomi dan kekuasaan yang besar disbanding perempuan. Hal ini membuat perempuan termarginalisasi. Oleh sebab itu agenda aksi dari aliran ini adalah membongkar struktur sistem budaya ptriarki tersebut. Dengan program-program melibatkan secara langsung peran perempuan dalam kehidupansosial dan politik. Diharapkan perempuan dapat ikut menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
3. Feminism Marxis
Aliran ini berasumsi bahwa penindasan yang dialami oleh kaum perempuan bersumber dan merupakan bagian eksploitasi kelas dalam cara produksi. Mereka berpendapat jatuhnya status perempuan bermula dari perubahan teknologi produksi yang pada akhirnya melahirkan perubahan organisasi kekayaan atau organisasi kepemilikan. Perubahan produksi yang mulanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri berubah menjadi diperuntukkan pertukaran (pasar). Karena laki-laki mengontrolalat produksi untuk pertukaran tersebut, maka mereka mendominasi hubungan sosial dan perempuan direduksi menjadi bagian dari kekayaan atau modal. Sehingga perempuan tersubordinat, seperti perempuan hanya menjadi tenaga kerja/ buruh murah. Di sini terdapat pertentangan kelas , laki-laki kelas p-emilik modal (kekayaan) dan perempuan kelas pekerja (buruh). Adapun agenda aksi yang dilakukan adalah perlawanan terhadap kelas pemilik modal tersebut. Seperti yang dipesankan oleh Karl Marxis tiada yang abadi dalam kehidupan, kecuali pertentangan tersebut.
4. Feminism Sosialis
Aliran ini berasumsi bahwa penindasan perempuan tidak hanya terjadi pada tatanan pertentangan kelas, melainkan juga adanya sistem patriarki. Masyarakat telah lama terisolasi oleh budaya patriarki yang mengutamakan laki-laki. Masyarakat telah cukup lama terhegemoni oleh nilai-nilai bias gender tersebut. Hal yang seharusnya dilakukan dianggap sebagai kodrat perempuan, seperti mengasuh anak, melayani suami, menjadi pengurus rumah tangga, dan sebagainya. Oleh sebab itu agenda aksi yang dijalankan para penganut aliran ini adalah membantu kesadaran kelas dan meningkatkan kualitas dan kuantitas keterlibatan kaum perempuan dalam setiap pengambilan keputusan.
Hegemoni Maskulinitas dan Arah Gerakan Feminisme
Feminism sebagai gerakan pada umumnya berangkat dari asumsi bahwa kaum perempuan pada dasarnya ditindas dan dieksploitasi, serta usaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Meskipun terjadi perbedaan antara feminis mengenai apa, mengapa dan bagaimanha penindasan dan eksploitasi itu terjadi, namun mereka sepaham bahwa hakikat perjuangan feminis adalah demi kesamaan, martabat dan kebebasan mengontrol raga dan kehidupan baik di dalam kehidupan baik di dalam maupun di luar rumah. Feminism bukanlah perjuangan emansipasi perempuan di hadapan kaum laki-laki saja karena mereka juga sadar bahwa laki-laki (terutama kelas proletar) juga mengalami penderitaan yang diakibatkan oleh dominasi, eksploitasi serta represi dari sistem yang tidak adil. Gerakan feminism merupakan perjuangan dalam rangka mentransformasikan sistem dan struktur yang tidak adil, menuju sistem dan struktur yang adil bagi perempuan maupun laki-laki. Dngan kata lain, hakikat feminism adalah gerakan trasnformasi sosial dalam arti tidak melulu memperjuangkan soal perempuan belaka. Dengan demikian strategi perjuangan jangka panjang gerakan feminism tidak sekedar upaya pemenuhan kebutuhan praktis kondisi umum perempuan, atau hanya dalam rangka mengakhiri dominasi gender dan manifestasinya seperti: eksploitasi, marginalisasi, subordinasi, pelekatan stereotype, kekerasan dan penjinakan belaka, melainkanperjuangan transformasi sosial kea rah penciptaan struktur yang secara fundamental baru dan lebih baik.
Harding (1968) dan Siva (1989) menerangkan pengertian mengenai feminitas dan maskulinitas yang merupakan dua ideology yang berbeda dan kontradiktif. Feminitas adalah ideology yang berciri kedamaian, keselamatan, kasih dan kebersamaan. Sementara maskulinitas memiliki karakter persaingan, dominasi, eksploitasi dan penindasasn. Sebagai prinsip, feminitas tidak mesti dimiliki oleh kaum perempuan, juga maskulinitas tidak serta merta hanya dimiliki oleh laki-laki. Maskulinitas berhasil merealisasi diri dalam pelbagai aspek kehidupan, seperti developmentalism, militerisme, ilmu-ilmu positifme dan reduksionisme serta pelbagai ideology kekerasasn lainnya. Menurut Siva (1989) hasil dari merajalelanya prinsip maskulinitas adalah kekerasan terhadap kaum miskin dan perempuan, penghancuran alam dan lingkungan, penghancuran terhadap sistem pengetahuan lainnya yang nonrasionalisme. Dalam perjalannya maskulinitas berhasil mendominasi dan hegemonic.tulisan ini mencoba melihat gerakan feminism dalam rangka kerangka tersebut untuk mencari bentuk-bentuk perjuangan alternative di masa mendatang.