Kamis, 01 Desember 2011

Ibu

Ibu kau diciptakan bagaikan malaikat yang slalu menyertaiku, memeliharaku, dan mengasihiku.. teringat semasa kecilku dulu,dalam kesibukanmu kau tak pernah mengeluh saat anakmu yang nakal ini selalu minta perhatian lebih dari engkau, malahan dengan lembutnya kau membelai diriku dan mencium kening ini..
Betapa besar rasa cintamu terhadap anak-anakmu wahai ibu,,, bahkan aq pernah mendengar seorang ustad yang menyatakan bahwa jikalau anaknya sedang sakit, seorang ibu pasti akan berdoa agar memindahkan rasa sakit yang diderita anaknya untuk dipindahkan kepada dirinya saja sebagai perwujudan rasa sayangnya terhadap anaknya.. Dan wahai ibu, andai kau tahu, bahwa anakmu yang nakal ini juga akan berdoa kepada Tuhan, andaikata kau didera sakit, hati yang selalu kau belai ini kan tak tega untuk melihatnya dan akan memohon kepada Tuhan untuk memindahkan rasa sakit yang kau derita pada tubuh ini, sebagai wujud baktiku kepadamu Ibu..
Wahai ibu,, aq tak pernah lupa seumur hidupku betapa kau sangat menyayangiku, dikala aq terperosok dalam keterpurukan yang teramat sangat, kau selalu membelaiku. kau tahu bahwa anakmu ini dulu sering mendzolimimu ibu,,, kau beri kepercayaan kepadaku, tapi apa yang aq lakukan dulu, sungguh pasti kan sangat menyakitkan hatimu.. Allah pernah menegurku sebagai wujud cinta-NYA kepada hamba-NYA yang hina ini,, memang waktu itu aq sangat terpuruk, aq berada pada titik terendah dalam hidupku, aq mendapatkan sakit yang hampir merenggut kesadaraan ini, tapi apa yang kau berikan Ibu, saat jiwa ini tak berdaya,, kau datang untuk mengisinya dengan luapan kasih sayangmu,, kau belai diriku setiap hari, kau isi hari-hari dari keputus asaanku dengan kehangatanmu.. kau bangkitkan jiwa ini dalam doamu dikala sepertiga malam terakhir, saat kau meminta kepada Allah untuk kesembuhanku, kau lelehkan air mata berhargamu untuk anakmu yang nakal ini...
Sungguh ibu, diri ini bangga saat bertekuk lutut didepanmu, membasuh kakimu, dan menangis dalam dekapanmu, memohon ampunanmu...
Kala aq sudah bangkit dari keterpurukanku, saat aq mulai menaiki tangga kehidupanku, aku pernah dipuji atas prestasi yang aq lakukan, dan kau tahu ibu, hati ini bergemuruh hebat, seakan ingin menangis dan ingin engkau mengetahuinya pula ibu. bahwa anakmu ini bukan lagi anak nakal yang dulu sangat meresahkanmu,, tapi anak yang akan sanggup berguna bagi orang lain sesuai dengan yang kau harapkan... Ibu memang baktiku kepadamu belumlah seberapa, dan aq hanya bisa pasrah kepada Allah dan bersimpuh memohon kepada-NYA agar dirimu diberi kesehatan dan umur panjang, dan agar aq bisa membalas budimu wahai ibu... membelaimu, memberikan kasih sayangku kepadamu, dan melayanimu nanti saat engkau sudah tua wahai ibu.....

dari anakmu yang selalu kau beri luapan kasih sayang, kuterohkan tulisan ini dalam curahan jiwa, maaf ibu tulisan ini tak kan bisa menggambarkan betapa besarnya kasih dan sayangmu.......

3 komentar:

DCAja mengatakan...

sangat baik artikelnya!

cKAja mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
cKAja mengatakan...

bagus postingannya
trims

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost