Betapa
banyak kaum muslimin yang lebih ridha menyisihkan waktunya, menghabiskan
uangnya untuk kursus, membeli buku nya, mengikuti tes-tes nya untuk bahasa
inggris tetapi di saat yang sama tak ada waktu, tak punya uang, tak ada buku,
tak ada tempat belajar yang dekat, sudah terlalu tua, untuk bahasa arab. Layakkah
kita memperlakukan dunia kita begitu istimewa dan melupakan bagian akhirat
kita?
Allah Subhanhu wa ta’ala
berfirman :
“Sesungguhnya
Kami menurunkan al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”
[Yusuf: 2]
Dia juga berfirman, “Sesungguhnya Kami menjadikan al-Qur’an dalam
bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).” [Zukruf: 3]
Al Qur’an diturunkan
dalam bahasa Arab, maka untuk memahaminya tentu diperlukan kemampuan bahasa Arab.
Dalam hal ini, mempelajari bahasa Arab adalah sesuatu yang sudah tidak bisa
ditawar-tawar lagi karena tidak mungkin kita bisa memahami al-Qur’an dengan
baik tanpa pemahaman bahasa Arab yang baik pula. Itu sebabnya Umar bin
Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, “Pelajarilah bahasa Arabsesungguhnya ia
bagian dari agama kalian.”(Iqitdha)
Umar radhiallahu ‘anhu juga mengingatkan para
sahabatnya yang bergaul bersama orang asing untuk tidak melalaikan bahasa Arab.
Ia menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari, “Adapun setelah itu, pelajarilah Sunnah dan pelajarilah bahasa Arab, I’rablah
Al-Qur’an karena dia (Al-Qur’an) dari Arab.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah, dikutip dari majalah Al-Furqon)
Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah rahimahullah berkata, “Bahasa arab itu termasuk bagian dari agama,
sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah
itu wajib. Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa
arab. Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempelajari bahasa
arab), maka ia (mempelajari bahasa arab) menjadi wajib. Mempelajari bahasa
arab, diantaranya ada yang fardhu ‘ain, dan adakalanya fardhu kifayah.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah I/527 dikutip
dari majalah Al-Furqon)
Imam Syafi’I rahimahullah berkata, “Manusia tidaklah menjadi bodoh dan berselisih
kecuali ketika meninggalkan bahasa Arab dan cenderung kepada bahasa Aristoteles
(bahasa orang barat).” [Siyaru A’lamin Nubala, 10/74]
Ada riwayat yang menyatakan
bahwa Rasulullah bersabda:
“Cintailah
bahasa Arab karena tiga hal: Karena aku adalah orang arab, Al-Qur’an itu
berbahasa Arab dan ucapan penduduk surge adalah bahasa Arab.”
(HR. Hakim, Thabarani dan Baihaqi)
Kalau hadist ini bisa
dijadikan sandaran, maka benar adanya bahwa bahasa yang akan digunakan di surge
nanti adalah bahasa Arab. Namun banyak para Ahli Hadits yang menilai hadits ini
dha’if bahkan sampai ke tingkat hadits Maudhu’ (palsu) karena ada perawi hadits
ini yang dianggap lemah dan bahkan pembohong. Imam Dzahabi menyebutkan dalam
ringkasan kitab al-Mustadrak : “saya kira
hadits ini lemah”. Ibnu Al-Jauzi menyebutkan hadits ini dalam kitab
al-Maudhu’at (kumpulan hadits-hadits palsu).
Namun demikian Bahasa
Arab adalah bahasa termulia karena dia adalah Bahasa Al-Qur’anul Karim, bahasa
yang digunakan untuk kitab termulia. Sebagai penutup, perhatikanlah perkataan
Allah berikut:
“Sesungguhnya
Kami mudahkan al-Qur’an dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.”
[Ad-Dukhon: 58]
2 komentar:
saya suka belajar bahasa arab
bagus banget nih infonya. Terimakasih
Posting Komentar